Kugoreskan ujung pena,
Kucoba tuangkan segenap asa yang tlah mulai kehilarangan laranya
Yang mencoba berdiri, berjalan, bahkan berlari
Itu semua karenamu, Sang Waktu
Luka itu memang membiru, tapi tak sepilu dulu
Kehilangan itu hanya menyisakan bait-bait sendu yang ternyata menguatkanku
Lalu meyadarkan bahwa ketidakberartianku baginya hanya membuatku semakin ingin berjalan jauh bersamamu wahai Sang Waktu
Kau yang tlah menyembuhkan sakitku
Kau yang tlah mengeringkan lukaku
Kau yang tlah memberiku sejenak terpuruk, kemudian memberiku asa yang baru
Semua itu karenamu Sang Waktu
Lalu menyadarkanku betapa agungnya pemilikmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar