Sabtu, 16 Mei 2009

MEMBUKA LEMBARAN-LEMBARAN LAMA…..

Bismillah…
Alhamdulillah…
Subhanallah…

Pagi ini, aku terbangun pukul 04.30, aku awali hariku dengan subuh seperti biasanya… Namun agak lain dari biasanya, kerena setelah itu hp ku berbunyi, panggilan dari seorang kawan yang telah berada di pulau ujung timur Indonesia. Alhamdulillah, beliau mengabarkan bahwa keadaannya baik-baik saja,..do’a dan harapanku juga senantiasa teriring untuk kalian, kawan-kawan yang tlah mulai menjelajah negeri ini, dari ujung barat hingga ujung timur…
Setelah obrolan itu berakhir, aku melihat kardus berisi tumpukan kertas dan buku yang aku pun lupa isinya. Untuk mengurangi kepadatan kamar kostku, aku berniat membuat tumpukan itu berpindah ke bak sampah di depan kost, namun tentu saja harus melalui sebuah proses bernama “sortir”.
Aku sama sekali tak menyangka bahwa di tumpukan paling atas ternyata ada 2 buah binder, satunya berukuran besar dan satu lagi berukuran kecil. Kubuka binder besar itu yang ternyata berisi catatan2 kuliah, aku merasa heran karena ternyata aku pernah menulis catatan2 itu, lalu dimana sekarang ingatanku tentang materi2 yg terangkum disitu, yah..begitulah, dahulu tdk mengerti dan sekarang lupa. Lalu aku lihat binder kecil yang ada disitu, aku tersenyum melihat isinya, catatan2 kegiatan organisasi dan kepanitiaan semasa kuliah…rasanya baru kemarin aku menulisnya… Dan aku memutuskan tak akan membuang 2 binder itu, karena sepertinya masih bisa aku pakai lagi nanti..
Lalu aku lanjutkan dengan tumpukan kertas2 di bawahnya, aku tersenyum lagi, ternyata isinya masih hampIr sama, notulensi, rundown, dan catatan2 tentang sebuah acara 2,5 tahun yang lalu, NAC 2007..aku lalu mengingat rekan2ku di kepanitiaan itu, terutama Registrasi Full Spirit..Mbah Juni, Niken, Iqbal, Vitry, Fitri, Toni, Erwien, Mas Oktora, Mbak Kiki, Mbak Putri, Helmi, dan Lia. Sungguh, pengalaman bersama kalian adalah salah satu yang takkan terlupa untukku, betapa aku belajar dari kalian tentang arti sebuah usaha, harapan, dan persahabatan. Pencarian peserta yang penuh ketidakpastian, satu persatu hingga mencapai angka hampir ratusan… lalu dilanjutkan dengan pelaksanaan acara yang sungguh takkan pernah terlupa.
Setelah itu di tumpukan berikutnya aku temukan catatan tentang sebuah kegiatan rutin di Paspilo, Invasi..Wow, untuk beberapa saat aku terdiam,.2 kali aku mengikuti kegiatan itu. Sebuah kegiatan luar biasa menurutku. 3 Tahun sudah sejak pertama kali aku mencoba untuk menjadi bagian di dalamnya. Setahun setelahnya kembali bergabung di dalamnya. Masih aku ingat dengan jelas saat-saat itu.. Bagaimana aku seringkali meminta bantuan Paspilovers2 untuk menjelajah Purwokerto, Pati, Semarang, dan sekitarnya. Dan aku juga tak mungkin lupa, perjalananku, sendirian menjelajah Yogyakarta di tengah liburan akhir pekan perkuliahan. Mungkin hanya aku yang akan tahu betapa berharganya pengalaman itu bagiku.. banyak hal yang aku dapat setelah melewati masa-masa itu, keindahan sebuah proses. Bahwa semuanya memang tak mudah, namun semuanya indah. Teruntuk Paspilovers yang semua yang terlibat dalam acara itu, ingin aku katakan bahwa dalam persiapannya tak selalu kita sependapat, seringkali muncul ketidaksepahaman, bahkan ketidakpuasan mewarnainya, toh semuanya bisa berjalan dan sampai kini kita tetap baik-baik saja, bahkan kita lebih mengenal dari sebelumnya. Joko, Topik, Rico, Tien, Cenul, Mbak Ita, Mbak Iyan, Yunita, Ega, Razta, Siwi, Ridho, Arya, Gala, AW, Togel, Juni, Dimpil, Terong, Sukses, Ahmad, Hafidz, Nopy, Hari, Adit, Bintang, Sisca, Robbit, Bedu, Iman, Emon, dll…. Mudah2an setelah ini kita berkesempatan untuk bertemu lagi, meskipun beberapa dari kalian juga telah menjelajah pulau2 di Indonesia ini, dan mungkin sebentar lagi akan kuikuti penjelajahan kalian di pulau seberang…
Di bagian akhir tumpukan itu aku temukan segala hal tentang IMP, organisasi kampus yang aku ikuti. Tak terasa itu juga setelah berlalu, namun masih aku ingat juga saat2 itu. Saat2 aku belajar bahwa banyak sekali orang2 luar biasa yang ada di kampusku. Dua tahun juga aku mencoba belajar di dalamnya, meskipun sampai saat ini aku merasa pembelajaran di dalamnya belum selesai, namun aku marasa beruntung pernah berada di dalamnya, meskipun aku tak bisa memberikan apa2. Satu hal yang akan selalu aku kenang, orang2 orang yang aku kenal di dalamnya adalah orang2 biasa dengan karakter yang luar biasa…

Akhirnya telah aku pisahkan lembaran2 itu, meskipun ternyata tujuanku untuk mengurangi kepadatan serta melapangkan kamarku tidak sepenuhnya berhasil karena sebagian masih akan aku simpan. Dan aku berharap di tumpukan2 lain yang belum sempat aku buka kembali, nantinya akan ku temukan lembaran-lembaran lainnya. Namun aku merasa hatiku yang terasa lebih lapang dari sebelumnya. Karena tiba2 kepenatan yang aku rasakan malam sebelumnya tak ada artinya jika dibandingkan kenangan yang aku dapat kembali dibalik lembaran2 lama itu. Rasa lelah, bosan, kesal, dan bibit2 prasangka yang aku rasakan malam sebelumnya pun seolah tak bermakna. Kita memang tak hidup untuk masa lalu, tapi untuk masa depan, namun tak ada salahnya jika yang tlah lalu itu kita jadikan tambahan energy untuk menatap masa depan, untuk senantiasa berusaha menjadi yang dicintaiNya, karena tak ada gerak kecuali atas izinNya.