Kamis, 27 Januari 2011

Dalam Mihrab Cinta (lyrics) - Afgan

demi cinta ku pergi
tinggalkanmu relakanmu
untuk cinta tak pernah
ku sesali saat ini
ku alami ku lewati
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
reff:
suatu saat ku kan kembali
sungguh sebelum aku mati
dalam mihrab cinta ku berdoa semoga

suatu hari kau kan mengerti
siapa yang paling mencintai
dalam mihrab cinta ku berdoa padaNya

karena cinta ku ikhlaskan
segalanya kepadanya
untuk cinta tak pernah
ku sesali saat ini
ku alami ku lewati

repeat reff [2x]

suatu saat ku kan kembali
sungguh sebelum aku mati
dalam mihrab cinta ku berdoa semoga

suatu hari kau kan mengerti
siapa yang paling mencintai
dalam mihrab cinta ku berdoa padaNya semoga semoga

Kamis, 13 Januari 2011

Tiga Bait tentang Rasa

Seuntai harap
Yang terpilin jadi seberkas asa
Yang terwarnai lara, terhias luka
Namun kuputuskan saja untuk terangkai menjadi untaian cerita
Yang pangkalnya entah berujung kemana

Sebait kisah
Yang alurnya tersimpan sendu
Berharap waktu membawanya berlalu
Menyisakan makna yang bermuara ke sebuah ikhtisar
Bahwa hidup adalah kumpulan dari penantian, pilihan, dan penerimaan

Sekelebat kenangan
Hadirnya tanpa alasan dan pemberitahuan
Yang prosesnya tak selalu mudah
Yang mengajarkan tuk selalu belajar menjadi pembelajar
Karena hidup adalah untuk masa depan
Dan biar kenangan sekedar jadi kekuatan
Yang menguatkan dan mengingatkan untuk selalu menujuNya

Jumat, 07 Januari 2011

Mari Peduli, Mari Berbagi......

Assalamu’alaykum Wr.Wb.
Mas-Mas, Mbak-Mbak, Bapak/Ibu sekalian....

Bagi yang berkesempatan berbagi, kami mengajak rekan-rekan sekalian untuk menyisihkan sebagian rezekinya untuk acara Bakti Sosial ke Rumah Singgah bagi Anak Jalanan di Gang Tongkang Senen yang insyaallah akan dilaksanakan pada:

Hari, tanggal : Rabu, 12 Januari 2011.
Waktu : Pukul 17.45 – 19.00
Rangkaian Acara : Ramah tamah, penyampaian donasi dan Sholat Maghrib berjamaah

Bagi rekan-rekan yang berkenan menyampaiakan donasi bisa disampaikan melalui :
•Rekening Bank BRI Cabang Gatot Subroto an. Lilis Tisnowati (0359-01-017775-50-8).
•Disampaikan langsung melalui
- Annisaningrum Yuliastuti (DJPU_Kemenkeu)
- Khomsun Arifin (DJBC_Kemenkeu)
- Andriyani Widyaningsih/Dian Rahayu Nugraheni/Analis Indriatun (Itjen_Kemenkeu)
- Muhammad Nurcholis (DJP_Kemenkeu)
- Muhammad Iqbal Arrizqi Bsr (Setjen_Kemenkeu)
- Salman Alfarisi (Setjen_Kemenkeu)
- Indri Rahmawati (Bappepam-LK_Kemenkeu)
- Niken Kusuma Astuti (DJP_Kemenkeu)

Konfirmasi transfer dan konfirmasi kehadiran dalam acara Baksos tersebut dapat melalui sms ke 081386446279 atau ke lilis.tisnowati@gmail.com untuk informasi lebih lanjut.

Wassalamu’alaykum Wr.Wb.

Kamis, 06 Januari 2011

Sedikit Cerita, Tentang Sore ini, Kita,dan Mereka

Sore yang cerah,...
Terus terang saya bingung mengawali darimana memulai coretan-coretan ini,jadi saya pilih pernyataan diatas, basa basi tapi toh begitulah keadaan sebenarnya, sore ini memang cerah.
Kantor, kost/kontrakan/rumah, tempat ibadah, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata adalah tempat-tempat yang sepertinya selalu mengisi hidup kita sekarang-sekarang ini. Dan bagi kawan-kawan yang berada di Jakarta, tak lupa saya tambahkan satu tempat lagi yaitu jalan, entah dilewati dengan cara naik kendaraan umum, kendaraan pribadi, maupun benar-benar berjalan kaki. Dan sore ini saya memilih yang ketiga. Kalau saya pikir lagi, pilihan tadi sore itu cukup aneh dan belum pernah saya lakukan sebelumnya. Bagaimana tidak, kantor ke kost bukanlah jarak yang dibilang cukup dekat untuk ditempuh dengan berjalan, meskipun jika dijangkau dengan kendaraan umum juga tidak jauh, atau jika ditempuh dengan bajaj atau ojek cukup dengan biaya Rp 12.000-Rp 15.000.

Sebenarnya saya memang merencanakan mengunjungi suatu tempat sepulang kerja, meskipun saya tidak merencanakan menjadi pedestrian sore ini . Saya berencana mengunjungi suatu tempat yang sulit saya jangkau kalau naik kendaraan umum tanpa berjalan. Sebuah tempat yang letaknya dekat dengan jalan besar yang menghubungkan Jakarta Timur dan Jakarta Pusat, namun harus melewati gang kecil dan kumuh yang tidak menarik perhatian. Sebuah tempat yang berada di perempatan besar di pusat kota Jakarta, di dekat stasiun besar, dekat pusat pemerintahan, namun di sepanjang itu tanahnya becek dan akan kesulitan bila dilewati dengan high heels modis. Tempat yang saya kenal melalui beberapa teman dari dari sebuah instansi pemerintah yang ber-kantor pusat di Rawamangun yang pada bulan Ramadhan kemarin telah terlebih dahulu mengadakan sebuah kegiatan disana.

Dan sore ini tak lebih dari sepuluh menit saya mampir disana, untuk kemudian memutuskan berjalan sampai ke tempat kost saya. Keputusan dengan beberapa pertimbangan yang saya anggap mendukung. Pertama, kebetulan saya pulang dengan memakai sandal jepit, memudahkan pergerakan saya di lokasi becek itu. Kedua, karena sejujurnya saya ingin mencuri waktu sambil berjalan untuk berdamai dengan pikiran saya sendiri mengenai suatu kejadian sebelumnya, sebuah kejadian yang muncul karena saya melupakan hal yang mungkin kecil tapi ternyata perlu kita perhatikan. Ini karena kadang saya berpikir akan bisa bertanya ke orang-orang di sekitar saya untuk hal-hal yang saya anggap sepele seperti tadi. Namun bagaimana kalau ternyata berada dalam kondisi dimana benar-benar tidak ada orang untuk ditanyai?. Ya sudahlah, ini sebuah pelajaran berharga. Jika tak pernah jatuh dan merasakan sakit, kadang kita malas untuk belajar lebih lagi. Dan yang kedua, dengan berjalan, mungkin saya bisa melihat lebih banyak lagi tentang tempat-tempat yang sebenarnya dekat tapi tak pernah kita kenal. Melihat orang-orang yang sebenarnya di sekitar kita namun tak berusaha saya kenal. Beberapa kemungkinan yang mungkin akan menghambat perjalanan juga sudah sedikit terpikirkan. Yaitu adanya kemungkinan bertemu dengan kawanan orang yang disampingnya tergeletak botol-botol miras atau bertemu orang gila. Untuk mengantisipasinya, saya memilih sisi jalan yang penuh dengan toko-toko ramai, saya rasa aman. Tapi ternyata, saya melupakan kemungkinan lain yaitu bertemu makhluk berkaki empat yang gemar menggonggong. Entah kenapa saya benar-benar lupa kalau makhluk itu sering membuat kaki saya lemas kalau bertemu. Untunglah kali ini sang tuan dari makhluk itu mengerti perubahan raut muka saya dan langsung menyuruh makhluk itu masuk ke dalam rumahnya.

Tempat itu adalah sebuah Rumah Singgah di kawasan Senen Jakarta Pusat. Sebuah rumah sederhana secara fisik, namun luar biasa hakikat keberadaannya. Tempat yang dikelola oleh seorang perempuan luar biasa ini seolah-olah menjadi sebuah oase di tengah-tengah carut marutnya kehidupan jalanan di ibukota ini. Di sekitar Rumah Singgah itu berderet-deret puluhan rumah-rumah rapat, tak beraturan, dan padat yang ditinggali banyak sekali manusia, itulah yang saya lihat. Namun disitu berdiri sebuah rumah yang menyediakan tempat belajar rutin bagi anak-anak di sekitar tempat itu, tak hanya itu, tempat tersebut juga terbuka untuk siapapun yang ada di lingkungan itu. Seperti sore ini, saya lihat dua orang pemulung yang sedang beristirahat setelah selesai memilah-milah plastik-plastik bekas. Setiap hari pengelola di tempat itu, dengan dibantu oleh beberapa orang dengan segala kesabarannya membantu anak-anak disekitar tempat itu untuk belajar, tak sekedar baca tulis latin dan baca tulis Al-Qur’an, namun juga pelajaran-pelajaran lainnya, ya..mereka tak sekedar mengajar tapi juga berusaha untuk mendidik. Setiap kali teringat tempat ini, ada banyak rasa yang selalu muncul, tentang rasa syukur tak terkira, tentang sebuah pelajaran betapa di sekitar kita terlalu banyak kesenjangan, tentang mereka-mereka yang begitu peduli dan luar biasa, tentang mereka yang harus bertahan hidup dengan cara tidak muda sejak usia sangat belia..

Sudahlah, tak perlu berpanjang lebar lagi.. Kawan-kawan,mungkin sudah terlalu banyak ajakan yang serupa, namun kali ini sambil mengajak dan mengingatkan diri saya sendiri, tak ada salahnya kita mencoba untuk juga turut peduli dengan mereka. Pada hari Rabu, 12 Januari 2011 pukul 17.45 nanti kami mengajak rekan-rekan yang berkesempatan untuk berbagi dan bersilaturahim ke Rumah Singgah tersebut (silaturahim dilanjutkan Sholat Maghrib berjamaah). Partisipasi bisa diwujudkan melalui donasi ke Rekening Bank BRI an Lilis Tisnowati (0359-01-017775-50-8). Donasi tersebut nantinya akan diwujudkan dalam bentuk alat tulis, sembako, dan dana bantuan untuk pengelolaan. Bagi rekan-rekan yang berkesempatan turut serta bersilaturahim ke Rumah Singgah tersebut serta sebagai konfirmasi donasi (mohon konfirmasi ya bagi para donatur), bisa dikirim via sms ke 081386446279 atau ke lilis.tisnowati@gmail.com untuk informasi lebih lanjut.